Talasemia adalah penyakit kronik akibat kelainan darah yang diturunkan dari orangtua. Kondisi ini menyebabkan tubuh memiliki hemoglobin yang lebih rendah daripada orang normal pada umumnya. Dan tanpa bantuan transfusi darah setiap 2 hingga 4 minggu sekali, penderita talasemia tidak bisa menjalani hidup normal, bahkan bisa memicu komplikasi penyakit lain jika tidak dikendalikan.
Thalasemia disebabkan adanya mutasi pada gen yang bertugas menghasilkan hemoglobin. Hemoglobin adalah zat yang terdapat di dalam sel darah merah dengan fungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Hemoglobin ini terdiri atas susunan rantai yang disebut dengan alfa dan beta.
Umumnya, terdapat beberapa pembagian jenis-jenis thalasemia. Berdasarkan tingkat keparahannya, penyakit ini dibedakan menjadi thalasemia mayor, intermedia, dan minor.
Berdasarkan susunan rantai yang mengalami kerusakan, thalasemia terbagi atas thalasemia alfa dan thalasemia beta. Seberapa besar kerusakan yang terjadi itulah yang menentukan tingkat keparahan dan menjadi perbedaan thalasemia mayor dan minor.

1. Thalasemia minor
Thalasemia minor adalah kondisi saat jumlah rantai alfa atau beta yang berkurang hanya sedikit. Maka dari itu, gejala-gejala anemia yang ditunjukkan oleh pengidap thalasemia minor umumnya bersifat ringan, bahkan tidak ada sama sekali pada beberapa kasus.
Meski thalasemia minor memiliki gejala anemia ringan, atau bahkan tidak menunjukkan gejala apa pun, pengidapnya masih bisa mewariskan penyakit atau gen yang bermasalah ke anak-anaknya kelak. Maka itu, perlu dilakukan pencegahan tertentu untuk meminimalisir peluang memiliki anak dengan thalasemia.
2. Talasemia intermedia
Thalasemia intermedia adalah kondisi ketika penderita mengalami gejala-gejala anemia dengan tingkat keparahan sedang.
Menurut American Family Physician, pasien thalasemia alfa dengan jenis intermedia kehilangan 3 dari 4 gen rantai alfanya. Sementara itu, thalasemia beta intermedia terjadi ketika 2 dari 2 gen rantai beta mengalami kerusakan.
Penyakit ini biasanya baru terdeteksi pada anak-anak yang lebih besar. Sebagian besar pasien thalasemia intermedia juga tidak perlu menerima transfusi darah secara rutin. Mereka pun tetap dapat menjalani hidup normal selayaknya pasien thalasemia minor.
3. Thalasemia mayor
Thalasemia mayor berkaitan dengan berapa banyak gen yang bermasalah dalam pembentukan rantai alfa dan beta dalam darah. Namun, perbedaan yang mencolok dari thalasemia jenis ini dengan jenis minor dan intermedia adalah munculnya gejala-gejala thalasemia yang cenderung lebih parah. (dihimpun dari berbagai sumber)
#kabupatenbogor #rsudcibinong #rsudterbaik #rsterbaik